Menu Utama | Profile | Layanan Jasa | Pemesanan | Download

 

Politik

Seorang calon anggota DPR berpidato panjang lebar membahas beberapa isyu yang diyakininya pasti memukau massa calon pemilihnya. Selesai berpidato dengan penuh keyakinan diri ia bertanya, "Nah, sekarang apakah ada yang mau bertanya?"
     "Ada," kata sebuah suara dari barisan belakang. "Siapa lagi calon lain di samping anda?"


Seorang pendatang baru di dunia politik sedang berkampanye di suatu daerah pertanian. Di depan sebuah gubuk yang reot, ia mencoba berbincang-bincang dengan seorang pemuda yang sedang memerah susu.
     Pada saat ia hendak mulai memperkenalkan diri, terdengar suara lelaki tua memanggil dari dalam rumah, "Lukas, masuk. Dan siapa teman bicaramu itu?"
     "Katanya dia seorang politisi, pak," sahut Lukas.
     "Kalau begitu, sapi itu juga lebih baik kau bawa masuk."


 Selamat pagi, "Seorang perawat di Amman menyapa serang wanita yang baru saja siuman. "Anda sekarang adalah ibu dari seorang bayi lelaki yang montok dan sehat."
     "Terimakasih, suster."
     "Siapa nama yang hendak anda berikan kepadanya?"
     "Ariel Sharon."
     "Ariel Sharon?" sang perawat terkejut anda bercanda apa?"
     "Tidak."
     "Tapi saya belum pernah mendengar seorang Palestina memberi nama yang demikian kepada puteranya, Nyonya Abbas. Apakah anda sadar apa yang anda lakukan ini?"
     "Sadar. Saya sadar. Dan saya bukan Nyonya Abbas. Saya Nona Abbas."


Presiden Bush turun ke dapur Gedung Putih untuk mencari makanan ringan di tengah malam. Kepalanya membentur kulkas dan ia pingsan selama tiga setengah tahun. Ketika ia membuka mata ia melihat wajah kepala staf gedung putih, Jhon H. Sanunu sedang menunduk menatap.
Kata-kata Bush yang pertama adalah, "Bagaimana keadaan bangsa ini?"
     "Semua berjalan baik," kata Sanunu melaporkan. "Damai, kemakmuran tanpa inflansi, buyut dari Millie anjing anda itu baru saja punya anak untuk pertama kalinya dan kejadian itu sedang diumumkan oleh Jawatan Pos."
     "Dengan hati-hati Presiden meminta keterangan lebih khusus, "Berapa ongkos mengirim sepucuk surat sekarang?"
     " Masih sama seperti tahun lalu," kata Sanunu seraya mengangkat bahu.
     "Tiga raus yen."


Dalam sebuah pertemuan di suatu negeri Tirai Besi, seorang anggota partai, Komrad Dobrinsky berdiri dan berkata, "Komrad Ketua, saya hanya ingin mengajukan tiga pertanyaan. Jika kita memang adalah negara industri yang terbesar di dunia, apa yang terjadi dengan pabrik mobil kita? Jika kita memiliki pertanian yang paling baik di dunia apa yang telah terjadi dengan roti kita? Apabila kita adalah peternak sapi yang paling hebat di dunia, apa yang terjadi dengan susu kita?"
     Ketua Partai memandang Komrad Dobrinsky beberapa saat, lalu menjawabnya
"Sekarang terlalu larut untuk menjawab pertanyaanmu malam ini. Saya akan menjawabnya pada pertemuan berikutnya."
     Ketika pertemuan itu dibuka pada minggu berikutnya, anggota partai yang lain berdiri dan berkata, "Saya hanya ingin mengajukan satu pertanyaan. Apa yang telah terjadi dengan Komrad Dobrinsky?"


Di Polandia, seorang sekretaris partai mendatangi pastor gereja setempat dan minta izin meminjam beberapa bangku gereja untuk keperluan kongres. Si pastor keberatan, dengan alasan bahwa terakhir dipinjam, banyak bangku yang kotor.
     Kata si sekretaris: "Kalau kau tak mau meminjamkan bangku-bangku itu, maka tak akan diizinkan lagi para pionir muda membantu menyiapkan misa."
     Kata si pastor : "Kalau begitu, aku juga tak mau lagi menikahkan pasangan-pasangan komunis muda."
     Kata si sekretaris : "Kalau begitu, aku tak mengizinkan serikat pekerja ikut dalam prosesi."
     Kata si pastor : "Kalau begitu, aku tak mau lagi menulis pidatomu."
     Kata si sekretaris : "Kalau begitu aku tak mau menghadiri misa."
     Kata si pastor : "Kalau begitu, aku akan keluar dari partai."


Adalah sebuah keluarga di Moskow yang senang menceritakan humor-humor politik diantara sesama mereka. Kebetulan mereka juga memelihara seekor burung beo. Pada suatu hari, burung beo tersebut hilang. Mereka sibuk mencarinya ke mana-mana, tapi tak jumpa. Tanpa membuang waktu lagi, sipemilik beo langsung berlalri menjumpai KGB.
     "Mengapa kau datang kemari?" tanya si petugas yang memakai baju biasa itu, "Burung beomu itu tak ada di sini dan tak ada orang yang melaporkannya kemari."
     "Tidak apa, komrad. Cepat atau lambat, burung itu pasti akan dibawa ke sini. Dan biarlah dari sekarang saya nyatakan, bahwa opini kami dengan burung itu berbeda."


Lima aturan sosialisme:
1. Jangan berpikir.
2. Kalau tokh kau berpikir, maka jangan bicara.
3. Jika kau berpikir dan bicara, maka jangan menulis.
4. Jika kau berpikir, berbicara, dan menulis, maka jangan membuat tanda tangan.
5. Jika kau berpikir, berbicara, menulis, dan membuat tanda tangan, maka
    jangan terkejut.


Seorang Rusia meminta segelas bir kepada pelayan bar. Si pelayan bar mengatakan bahwa harganya satu rubel.
     "Tapi beberapa minggu yang lalu harganya masih 50 kopek," sahut si calon peminum.
     "Benar, tapi kini kita memiliki glasnot. Anda harus membayar 50 kopek untuk glasnot.
     "Okay, saya setuju dengan glasnot. Ini satu rubel. "Ketika si pelayan bar memberikan uang kembalian 50 kopek, si pelanggan bertanya, "Apa-apaan ini? Bukankah anda mengatakan bahwa kami harus membayar 50 kopek untuk glasnot."
     "Betul, tapi kami tidak punya bir."


Di bawah pemerintahan tangan besi, Yuri Pridlykev, ahli tehnik keturunan yahudi yang terakhir di Kantor Komisaris Energi Listrik Kiev dimutasikan ke pos kecil di Stredna Kolymsk, jauh di daerah Siberia.
    Kedua orang tuanya mencucurkan air mata ketika melepas keberangkatan Yuri.
    "Saya akan mengirim surat setiap hari," janji Yuri pada orang tuanya.
    "Tapi mereka pasti menyensor suratmu," ibunya mengingatkan. "Mereka akan membuka setiap surat dan memeriksa setiap kata. Kamu harus memakai bahasa rahasia."
     "Pakai sandi yang aman saja, Yuri," saran ayahnya. "Saya ada gagasan. Semua yang kamu tulis dengan tinta biru artinya benar, dan semua yang kamu tulis dengan tinta merah artinya tidak benar."
     Sebulan kemudian datanglah surat Yuri Pridlykev dari Stredna Kolymsk. Semua ditulis dengan tinta biru! Begini isinya :
     Papa dan mama yang baik,
     Saya tidak dapat melukiskan betapa
     bahagianya saya di tempat kerja yang baru ini.
     Stredna Kolymsk betul-betul
     bagaikan surga.
     Saya mendapat perlakuan yang sangat baik dari atasan saya,
     Semua pekerja ditempatkan di apartemen yang nyaman.
     Daging, roti, keju, susu dan kebutuhan makanan sehari-hari
     tersedia dengan cukup. Dalam waktu senggang kami dapat 
     menonton film, konser atau ballet.  Salam dari ananda, Yuri

NB : Cuma satu yang sulit ditemukan di Stredna Kolymsk, yakni tinta merah.


Percakapan ini, konon terjadi disebuah penjara di Stalingard.

Narapidana I   : Apa yang menyebabkanmu di sini?

Narapidana II  : Saya terlambat masuk kantor.... dan kau?

Narapidana I   : Saya terlalu cepat masuk kantor, karena itu mereka curiga dan menangkap saya.

Narapidana III : Hmmm, saya di sini karena saya selalu tepat waktu masuk kantor.
Narapidana II  : Lalu dasarnya apa mereka menangkapmu?

Narapidana III : Katanya, saya pasti memakai jam buatan Amerika.



Klick disini