Karya : Syarofin Arba
MF.
HUJAN PUN MENYINGGAHI
KOTA
siapa kira hujan hanya mengenal
desa
pebukitan dan hutan jati
dari kaca jendela bis kota
kau memandangi lampu jalanan
yang berwarna keperakan
udara melembab menyisakan
dingin
dan persahabatan air
meruah ke trotoar
hingga gedung-gedung bertingkat
hujan pun menyinggahi kota
seekor rama-rama basah
memahati hujan di etalase-etalase
toko
membiarkan gerimisnya menusuki
tiang listrik dan spanduk
reklame
lalu gambar-gambar bioskop
meleleh
menjelma imaji pornografi
hujan begitu bersahabat bukan?
seseorang bergegas meninggalkan
pasar swalayan
dingin menyungkup halte-halte
bis kota
menyuguhkan aroma kopi
yang biasa dihidangkan
1996
|