Karya : Syarofin Arba
MF.
PADA APA KUTANCAPKAN
SABIT
berjalanlah sesekali ke sawah
bermandi lumpur dan matahari
atau berdiri di pematang
jarak antara kepenatan
dan ilalang yang luka
belalang mengetam musim
hingga luruh ke kali-kali
baiknya berkaca pula
pada petak-petak sawah
adakah keringat itu jatuh
menghumus kerinduan yang
terpendam
atau hanya jerit branjangan
menangisi kesendirian dewi
padi
kau dengar bisik ulat-ulat
menggeriap dari tanah retak
menyapa kegetiran dan lenguh
bajak
entah mesti pada apa kutancapkan
sabit
mewakili doa-doa yang terkubur
akar-akar padi
1994
|