Karya : Syarofin Arba
MF.
SUDAH LARUTKAH
MALAM DI BERANDA
gerimis belum lama usai
genting-genting dan air got
meruap
menyisakan embun di ranting
pohon jambu
teh manis yang kau sajikan
telah dingin
menguap bersama kata-kata
angin meremas-remas taplak
meja
dan mempermainkan gordin
jendela kaca ruang depan
dingin malam berbuncah
menyuguhkan bau sedap malam
sampai beranda
jam tangan yang kau kenakan
telah mati
kantuk mengerjap-ngerjap
membius mata dan udara
sudah larutkah malam di beranda
dari jalanan salak anjing
mengukuhkan kegelisahan
kau rapatkan baju mantel
itu
ketika jemari hujan tiba-tiba
mengetuk
mengabarkan maut yang mengembara
antara aspal jalanan dan
kebisuan waktu
1994
|